Minggu, 24 Maret 2013

Sumbangan Geograf (ahli Geografi) Untuk Pembangunan Wilayah




Seorang geograf atau ahli geografi sangat berperan penting dalam proses perencanaan pembangunan. Dengan kekuatan ilmu SIG (Sistem Informasi Geografi), maka geograf dapat melakukan upaya perencanaan dengan matang dan lebih akurat dengan ilmu-ilmu yang dipunya. Selain itu geografi juga memiliki 3 pendekatan, yaitu pendekatan ekologikal, pendekatan spatial, dan kompleks wilayah yang apabila semuanya digabungkan akan bersinergi dan dapat mengungkap berbagai masalah wilayah yang dapat diidentifikasi dan akhirnya ditemukanlah suatu solusi untuk upaya pembangunan yang lebih baik untuk wilayah tersebut. Dengan berbekal kemampuan ilmu geografi seperti misalnya penginderaan jauh dan penggunaannya, maka geograf dapat dengan mudah melihat potensi suatu Sumber daya alam suatu wilayah, karakteristik suatu wilayah, struktur, dan bentukan-bentukan suatu wilayah di permukaan bumi sehingga dalam melakukan pembangunan wilayah, maka seorang geograf akan bisa memberi kesimpulan dan pandangan tentang kondisi suatu wilayah dan karakter-karakternya sehingga dapat meminimalisir atau mencegah hal-hal atau bencana yang dapat terjadi di kemudian hari. Tentunya dengan berbekal penginderaan jauh dan ilmu-ilmu geografi lainnya, seperti kartografi yang secara umum untuk pemetaan suatu wilayah, geologi untuk melihat struktur-struktur geologi suatu wilayah di permukaan bumi, ilmu tanah untuk melihat struktur-struktur tanah, meteorologi dan klimatologi untuk melihat kondisi iklim suatu wilayah, curah hujannya dan lain-lain, serta banyak ilmu-ilmu geografi lainnya yang dapat digunakan sebagai aplikasi seorang geograf dalam melakukan upaya perencanaan pembangunan suatu wilayah.

Dapat saya simpulkan bahwa ahli geografi atau geograf memiliki andil atau peranan penting dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah dengan menggunakan kemampuan ilmu di bidangnya (geografi), sehingga geograf dapat ikut serta berpartisipasi dalam setiap perencanaan pembangunan dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan dan karakter suatu bentuk lahan yang ada, sehingga dapat mencegah bencana yang bisa datang karena pembangunan itu sendiri. Jadi  dengan berbekal kemampuan dan ilmu yang dimiliki, geograf bisa diandalkan dalam proses perencanaan pembangunan.

deskripsi daerah rumah berdasar gambar citra




Rumah saya berada di daerah dataran tinggi di kota Semarang. Masih berada di sekitar kaki lereng Gunung Ungaran, sehingga udara masih cukup sejuk daripada di daerah-daerah bawah kota Semarang. Alamat rumah saya yaitu desa Randusari rt 2 rw 2 Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Daerah rumah saya masih sangat banyak pepohonan dan persawahan. Dalam citra tersebut, saya mendelineasi beberapa objek yang berada di sekitar rumah saya, antara lain :
·         Rumah saya sendiri ( Rumah Septi Purnama Sari)
·         Rumah tetangga –tetangga (Rumah warga Randusari Kelurahan Nongkosawit)
·         MI Raudlatul Athfal Nongkosawit
·         Persawahan
·         Hutan
·         Masjid Randusari
·         Lapangan Nongkosawit
Gambar citra tersebut menunjukkan bahwa rumah saya tertutup vegetasi, tepatnya pepohonan sehingga justru terlihat berwarna hijau dari atas, karena rumah saya meemang tepat berada di sekitar yang memang terdapat banyak pepohonan yang rindang-rindang. Sementara daerah rumah tetangga yang saya delineasi terbatas hanya dalam lingkup rt saya, yaitu rt 2. Daerah rumah satu dengan rumah yang lain tidak terlalu rapat, mengingat daerah tersebut masih termasuk daerah desa yang belum terlalu padat penduduknya sehingga masih banyak space yang kosong. Pada gambar citra menunjukkan kenampakan-kenampakan lain yang jauh lebih jelas dibanding kenampakan-kenampakan perumahan, yaitu persawahan yang memang sangat banyak dan dekat dengan rumah saya. Karena daerah rumah saya masih termasuk di dataran tinggi, banyak persawahan-persawahan yang terlihat, dan sebagian besar penduduknya memang bekerja sebagai petani dan mengandalkan hidup dari ladang pertanian mereka. Persawahan tumbuh subur di desa saya, sehingga tidak heran bahwa area persawahan sangat banyak terlihat di daerah sekitar rumah saya. Selain itu ada hutan, sebuah masjid besar di desa saya, serta lapangan sepak bola Nongkosawit. Ada juga objek berupa sebuah MI dimana dulu saya menimba ilmu di sana, yakni MI Raudlatul Athfal Nongkosawit. Dari citra bisa terlihat bahwa rumah saya jauh dari hiruk pikuk perkotaan karena daerah tempat tinggal saya memang masih di desa. Setidaknya 15 sampai 20 km jarak menuju sampai ke pusat kota Semarang sehingga tidak terlihat jalanan kota yang lebar dan lebih jelas. Yang ada hanya jalanan desa yang kecil, bahkan hampir tidak terlihat dari pengamatan citra.